Hi, Lykkers! Anggrek Dendrobium adalah salah satu jenis anggrek populer yang banyak digemari pecinta tanaman hias di Indonesia.
Bunga ini memiliki bentuk ramping, warna beragam, dan daya tahan yang cukup baik jika dirawat dengan benar.
Meski begitu, bagi pemula, merawat Dendrobium bisa menjadi tantangan tersendiri.
Berikut panduan lengkap yang dapat membantu Anda memahami kebutuhan dan cara perawatan anggrek Dendrobium dari awal hingga berbunga indah.
1. Mengenal Karakter Anggrek Dendrobium
Dendrobium termasuk anggrek epifit, yaitu tumbuh menempel pada pohon atau media lain tanpa merugikan inangnya. Tanaman ini memiliki batang semu (pseudobulb) yang berfungsi menyimpan cadangan air dan nutrisi. Bunga Dendrobium dapat bertahan mekar hingga beberapa minggu, tergantung varietasnya.
Jenis ini membutuhkan cahaya cukup, sirkulasi udara baik, dan kelembapan yang stabil agar dapat tumbuh optimal.
2. Pemilihan Media Tanam
Media tanam berperan penting dalam kesehatan akar anggrek. Pilihan media yang umum digunakan antara lain:
- Sabut kelapa yang sudah dibersihkan dari tanin.
- Arang kayu yang memiliki porositas baik.
- Potongan pakis atau kulit pinus yang membantu mempertahankan kelembapan.
Gunakan pot berlubang banyak agar air tidak menggenang, karena akar anggrek sangat rentan terhadap pembusukan.
3. Kebutuhan Cahaya
Dendrobium membutuhkan cahaya terang tetapi tidak langsung. Tempatkan di area yang mendapat sinar matahari pagi atau cahaya tersaring.
Ciri anggrek kekurangan cahaya adalah daun berwarna hijau tua pekat dan jarang berbunga, sedangkan jika terlalu banyak cahaya, daun akan menguning atau terbakar.
4. Penyiraman
Frekuensi penyiraman tergantung pada kelembapan udara dan jenis media tanam. Umumnya:
- Musim kemarau: Siram 1–2 kali sehari.
- Musim hujan: Cukup 2–3 kali seminggu.
Gunakan air bersih bebas kaporit, sebaiknya air hujan yang disaring atau air sumur. Siram di pagi hari agar tanaman sempat mengering sebelum malam, mengurangi risiko jamur.
5. Pemupukan
Pemupukan rutin membantu pertumbuhan batang dan pembentukan bunga. Gunakan pupuk khusus anggrek dengan formula NPK seimbang (20-20-20) untuk pertumbuhan vegetatif, dan NPK tinggi fosfor (10-30-20) saat merangsang pembungaan.
Pupuk dapat diberikan seminggu sekali dengan dosis rendah, atau dua minggu sekali dengan dosis sesuai petunjuk kemasan.
6. Sirkulasi Udara dan Kelembapan
Anggrek Dendrobium menyukai kelembapan 50–70%. Sirkulasi udara yang baik mencegah jamur dan bakteri berkembang. Jika ditanam di dalm rumah, pastikan ada ventilasi cukup atau gunakan kipas angin kecil untuk menjaga peredaran udara.
7. Perawatan Setelah Berbunga
Setelah bunga gugur, jangan langsung memotong batangnya. Beberapa varietas dapat mengeluarkan tunas baru (keiki) atau bunga dari batang lama. Jika batang sudah kering dan cokelat, barulah dipangkas untuk memberi ruang pertumbuhan tunas baru.
8. Mengatasi Masalah Umum
- Daun menguning: Bisa disebabkan cahaya berlebihan atau kekurangan nutrisi.
- Akar busuk: Biasanya akibat media terlalu lembap atau pot tidak memiliki drainase baik.
- Hama seperti kutu putih dan thrips dapat diatasi dengan menyemprotkan larutan pestisida nabati atau kimia sesuai dosis.
Merawat Anggrek Dendrobium membutuhkan kesabaran, ketelitian, dan konsistensi. Kuncinya adalah memahami kebutuhan tanaman, mulai dari cahaya, air, nutrisi, hingga sirkulasi udara. Dengan perawatan tepat, Dendrobium tidak hanya tumbuh subur, tetapi juga akan menghadiahi Anda rangkaian bunga indah yang tahan lama.
Bagi pemula, memulai dengan perawatan sederhana lalu belajar dari pengalaman akan membuat proses ini menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus menenangkan.