Pernahkah Anda melihat langit malam yang penuh bintang dan bertanya-tanya, "Bagaimana rasanya mendekati bintang?" Mereka terlihat begitu indah, berkelip seperti permata di angkasa.
Kita sering mendengar tentang bintang dalam lagu, mimpi, dan cerita fiksi ilmiah. Namun, bagaimana jika kita bisa benar-benar mendekat dan melihatnya lebih dekat? Sejauh mana kita bisa mendekati bintang, dan apa yang akan terjadi jika kita melakukannya?
Mari kita mulai dengan pemahaman dasar tentang bintang. Bintang (seperti Matahari kita) bukanlah bola api padat. Bintang adalah bola plasma raksasa yang sangat panas, dengan suhu yang mencapai jutaan derajat Celsius, yang disebabkan oleh proses nuklir yang terjadi di dalamnya. Dalam inti bintang, hidrogen dipadatkan dan melalui reaksi fusi nuklir menjadi helium, melepaskan energi yang luar biasa besar.
Matahari kita, bintang terdekat dengan Bumi, berjarak sekitar 93 juta mil (150 juta kilometer). Meskipun jaraknya sangat jauh, panasnya masih cukup untuk membuat Anda kepanasan dan terbakar kulit jika berlama-lama di bawah sinarnya. Lalu, bagaimana jika kita semakin mendekati Matahari?
Saat kita mendekat ke sebuah bintang, baik itu Matahari atau bintang lainnya, kita akan merasakan peningkatan suhu yang luar biasa, radiasi yang sangat kuat, dan gaya gravitasi yang sangat besar.
Dekat dengan Matahari:
Pada jarak 1,3 juta mil (2 juta km), Anda akan memasuki atmosfer luar Matahari, yang disebut korona. Di sini, suhu bisa mencapai 1-3 juta derajat Celsius. Aneh, bukan? Meski berada di atmosfer luar, suhu di korona lebih panas dibandingkan permukaan Matahari.
Pada jarak sekitar 430.000 mil, Anda akan memasuki kromosfer, lapisan berwarna merah yang terlihat jelas saat gerhana Matahari. Lapisan ini memiliki suhu yang lebih rendah, namun masih sangat panas.
Lebih dekat lagi, pada jarak sekitar 250.000 mil, Anda akan mencapai fotospir Matahari, tempat cahaya keluar. Meskipun tidak ada permukaan solid seperti planet, suhu di area ini sekitar 5.500°C, cukup panas untuk mencairkan hampir segala sesuatu.
Pada jarak ini, bahkan material-material terbaik yang kita kenal di Bumi akan meleleh, menguap, atau dihancurkan oleh radiasi Matahari yang sangat kuat.
Pernahkah Anda bertanya-tanya, "Apakah mungkin manusia bisa mendekati Matahari?" Nah, jawaban singkatnya adalah: sangat sulit. Namun, dengan teknologi canggih, para ilmuwan mulai menemukan cara untuk mendekati Matahari, meskipun masih sangat jauh.
Misalnya, NASA meluncurkan Parker Solar Probe pada 2018, sebuah wahana yang menjadi objek buatan manusia yang paling dekat dengan Matahari. Sejauh ini, Parker Solar Probe telah terbang sejauh 4,5 juta mil dari permukaan Matahari, lebih dekat daripada planet Merkurius! Pada tahun 2025, probe ini diperkirakan akan semakin dekat lagi, mendekati 4 juta mil.
Bagaimana cara Parker Solar Probe bertahan begitu dekat dengan Matahari? Ini semua berkat teknologi canggih yang dimilikinya:
- Pelindung panas yang terbuat dari bahan komposit karbon-karbon yang dapat bertahan pada suhu lebih dari 2.500°F (1.377°C).
- Orbit cerdas yang memanfaatkan gravitasi Venus untuk mempercepat kecepatan dan menyesuaikan sudut penerbangan.
- Penyesuaian waktu nyata untuk menjaga posisi wahana agar pelindung panas tetap melindungi instrumen pentingnya.
Namun, meskipun dengan teknologi hebat ini, kita masih berada pada jarak yang sangat jauh dari Matahari. Bahkan dengan perlindungan terbaik, mendekati lebih dekat lagi akan menghancurkan segala sesuatu yang kita kirimkan.
Bagaimana Dengan Bintang Lain?
Matahari mungkin bintang terdekat kita, tetapi ada banyak bintang lain yang jauh lebih besar, lebih panas, dan lebih berbahaya. Beberapa bintang memiliki suhu lebih dari 50.000°C, dan bahkan lebih panas lagi. Coba bayangkan, mendekati bintang seperti itu sama saja dengan berdiri di dekat ledakan nuklir yang besar! Hanya dengan teknologi yang lebih maju dan perlindungan luar biasa, mungkin kita bisa menghadapinya. Namun, untuk saat ini, rasanya sangat mustahil untuk mendekati bintang-bintang tersebut dengan selamat.
Lantas, sejauh mana kita bisa mendekati bintang? Jawaban singkatnya adalah: hanya sejauh teknologi kita memungkinkan dan bahkan itu tetap sangat jauh. Matahari mungkin tampak ramah dan indah dari halaman belakang rumah Anda, tetapi begitu dekat, itu adalah salah satu lingkungan paling ekstrem di alam semesta.
Meskipun begitu, misinya Parker Solar Probe sudah memberikan banyak wawasan luar biasa bagi kita, tentang angin Matahari, cuaca ruang angkasa, dan bagaimana bintang bekerja. Siapa tahu, mungkin di masa depan kita akan mengembangkan material yang cukup kuat untuk semakin dekat dengan bintang.
Hingga saat itu, cara terbaik menikmati bintang adalah dengan menggunakan tabir surya dan teleskop yang bagus!