Ada ketenangan yang hanya bisa ditemukan di Eastfjords, wilayah timur Islandia yang masih jarang dijamah wisatawan.


Di sinilah, di bawah tebing berlapis merah dan hitam di air terjun Hengifoss, angin lembut menyapu wajah dan tidak ada satu pun bus wisata yang mengganggu.


Saat berdiri di tempat ini, baru terasa betapa banyak "kebisingan" yang selama ini terbawa hingga semuanya hilang dalam kesunyian yang damai.


Bagi yang sudah menjelajahi jalur selatan Islandia dan ingin sesuatu yang lebih autentik dan menyentuh jiwa, perjalanan darat ke Timur Islandia adalah pilihan yang tepat. Rute ini menawarkan pesona alami yang belum terjamah, mata air panas tersembunyi, desa pelabuhan kecil yang hangat, hingga air terjun yang tak tercantum di brosur pariwisata. Inilah pengalaman sejati bagi para penjelajah yang mengutamakan keheningan, bukan keramaian.


Keindahan Alam yang Masih Murni: Tempat-tempat yang Luput dari Peta Wisata


Mulailah perjalanan dari Egilsstaðir, kota utama di wilayah timur. Dari sini, berbagai destinasi tersembunyi bisa dijangkau dengan mudah.


1. Air Terjun Hengifoss


Air terjun setinggi 128 meter ini adalah salah satu yang tertinggi di Islandia. Lapisan batu basal hitam dan merahnya menciptakan pemandangan dramatis yang tak terlupakan. Perjalanan hiking sejauh 5 km (sekitar 1,5–2 jam pulang-pergi) ini memiliki tingkat kesulitan sedang, namun setiap langkahnya memanjakan mata.


- Biaya masuk: Gratis


- Parkir: Tersedia tanpa biaya


- Tips Lokal: Berhenti sejenak di Lítlanesfoss, air terjun kecil di tengah jalur dengan kolom basal simetris yang sering kali lebih fotogenik.


2. Pemandian Vök


Berbeda dengan keramaian tempat pemandian terkenal, Vök Baths menawarkan pengalaman unik—berendam di kolam geotermal terapung di atas Danau Urriðavatn. Diselimuti kabut dan keheningan, rasanya seperti masuk ke dunia lain.


- Harga masuk: Sekitar Rp720.000


- Jam buka: Setiap hari, pukul 11.00–22.00


- Waktu terbaik: Sore hari, untuk menikmati cahaya senja musim panas atau aurora di musim dingin.


3. Desa Seyðisfjörður


Hanya 30 menit berkendara dari Egilsstaðir melalui jalur gunung yang indah, desa nelayan kecil ini menawarkan pemandangan fjord, jalur pelangi yang ikonik, dan suasana artistik yang hidup. Tempat ini terasa seperti desa asli Islandia, bukan objek wisata buatan.


Rute Perjalanan: Berkendara Melalui Sunyi yang Menenangkan


Perjalanan darat di Timur Islandia sangat berbeda, jalan berkelok di tepi laut, sepi, dan menenangkan. Namun, penting untuk merencanakan dengan baik, terutama soal bahan bakar dan tempat menginap.


1. Arah Terbaik


Mayoritas pelancong menyusuri Ring Road searah jarum jam dari selatan ke utara. Jika mengikuti pola ini, wilayah timur akan terasa seperti nafas lega setelah keramaian jalur selatan.


2. Kondisi Jalan


Rute utama (Ring Road) beraspal dan bisa dilalui sepanjang tahun. Namun, beberapa jalur menuju fjord atau air terjun berupa jalan kerikil. Di musim dingin, selalu periksa kondisi jalan melalui situs resmi.


3. Estimasi Waktu Tempuh:


- Egilsstaðir ke Hengifoss: 40 menit


- Egilsstaðir ke Vök Baths: 10 menit


- Egilsstaðir ke Seyðisfjörður: 30 menit


- Egilsstaðir ke Djúpivogur: 2,5 jam (termasuk berhenti untuk foto)


4. Strategi Mengisi Bahan Bakar


Pom bensin jarang ditemui. Pastikan tangki selalu terisi penuh di Egilsstaðir atau Djúpivogur. Harga per galon sekitar Rp130.000–Rp145.000, jadi sesuaikan anggaran perjalanan.


Penginapan Nyaman dan Tenang: Rasa Lokal yang Sesungguhnya


Wilayah timur Islandia memiliki karakter berbeda dari kota besar seperti Reykjavik. Di sini, penginapan lebih lokal dan autentik, memberikan suasana yang lebih akrab dan tenang.


Gistihúsið – Lake Hotel Egilsstaðir


Hotel pinggir danau dengan restoran dan spa. Tarif mulai Rp2.600.000/malam.


Seyðisfjörður Guesthouse


Guesthouse keluarga di rumah kayu tradisional. Harga sekitar Rp1.600.000/malam.


Berunes HI Hostel (dekat Djúpivogur)


Hostel bersahaja dengan pemandangan fjord dan sarapan organik. Tarif Rp650.000–Rp1.100.000/malam.


Ingin berkemah? Ada beberapa lokasi resmi di Egilsstaðir, Breiðdalsvík, dan Djúpivogur dengan tarif Rp250.000–Rp330.000 per tenda per malam. Fasilitas umumnya lengkap, termasuk dapur dan kamar mandi bersih.


Desa Kecil & Festival: Detak Jantung Timur Islandia


Yang membedakan timur Islandia bukan hanya jumlah wisatawan yang lebih sedikit, tapi kehidupan lokal yang masih alami. Desa-desa nelayan di sini tetap aktif, penduduknya ramah dan menyapa saat berpapasan.


1. Breiðdalsvík


Desa pelabuhan kecil dengan suasana damai. Tersedia kafe lokal dengan harga kopi dan kudapan sekitar Rp130.000–Rp200.000.


2. Djúpivogur


Desa dengan tempo lambat di tepi Berufjörður, terkenal dengan instalasi seni Eggin í Gleðivík—34 telur burung granit di tepi laut. Ideal untuk menulis jurnal, memotret, atau sekadar menikmati udara laut. Melihat instalasi seni ini gratis. Tarif menginap rata-rata Rp2.400.000/malam.


3. Festival Musik Bræðslan (Borgarfjörður Eystri)


Setiap Juli, desa terpencil ini mengadakan festival musik di bekas pabrik ikan. Suasananya hangat, sederhana, dan penuh nuansa lokal. Tiket festival sekitar Rp2.800.000–Rp3.900.000, dengan akomodasi akhir pekan mulai Rp6.000.000 ke atas. Spot berkemah tersedia dengan tarif Rp650.000–Rp950.000/malam.


Akhiri Perjalanan dengan Pengalaman yang Menyentuh Jiwa


Islandia sering dikenal karena tempat-tempat terkenal seperti Blue Lagoon atau Air Terjun Gullfoss. Namun di wilayah timur, ada keajaiban yang lebih lembut, suara air terjun di lembah sepi, aroma laut yang menyusup ke desa, dan kabut yang turun perlahan dari gunung.


Bagi yang siap mengambil jalan panjang ke timur, hadiahnya bukan hanya pemandangan, tapi pengalaman batin yang mendalam. Inilah Islandia yang tak banyak dikenal orang, namun akan tinggal lama dalam ingatan.