Pernahkah Anda berhenti sejenak dan bertanya-tanya: dari mana sebenarnya kita berasal?
Setiap bagian tubuh kita, mulai dari otak hingga darah, tersusun dari unsur-unsur. Ya, unsur-unsur yang sama seperti yang Anda temukan di tabel periodik membentuk daging, saraf, dan udara yang kita hirup.
Di alam semesta saat ini, terdapat 118 unsur yang dikenal, beberapa muncul secara alami, sementara sebagian lainnya dibuat manusia. Dari jumlah tersebut, lebih dari 60 jenis unsur ditemukan di tubuh manusia. Sebelas di antaranya, seperti kalsium, natrium, kalium, magnesium, karbon, hidrogen, dan oksigen, dibutuhkan dalam jumlah besar. Sisanya hadir dalam jumlah kecil, namun tetap penting bagi kelangsungan hidup.
Namun, hal ini menimbulkan pertanyaan menarik: jika kita terbuat dari unsur, dari mana unsur-unsur itu berasal?
Mayoritas unsur di alam semesta diciptakan oleh bintang. Bintang adalah bola bercahaya yang memancarkan panas, dengan massa yang beragam. Beberapa mirip Matahari kita, disebut bintang katai kuning. Ada pula yang lebih kecil, seperti katai merah atau oranye, dan ada yang jauh lebih masif daripada Matahari.
Tidak peduli ukurannya, setiap bintang memulai perjalanan fusi nuklirnya dengan hidrogen, unsur paling ringan yang dikenal. Di dalam bintang, hidrogen bergabung menjadi helium, proses yang bisa berlangsung selama miliaran tahun. Sebagai contoh, Matahari, dengan usia sekitar 10 miliar tahun, menghabiskan hampir seluruh hidupnya mengubah hidrogen menjadi helium. Fusi ini menghasilkan cahaya dan panas yang kita nikmati di Bumi.
Saat helium mulai berfusi dengan cepat di dalam bintang, fenomena ini disebut ledakan helium, menandai transisi ke fase bintang berikutnya.
Selama ledakan helium, bintang melepaskan energi luar biasa yang bisa memengaruhi lingkungan sekitarnya. Setelah itu, bintang memasuki fase raksasa merah. Fusi di dalam bintang berlanjut, menghasilkan unsur lebih berat seperti karbon dan nitrogen.
Namun, kemampuan fusi untuk menghasilkan unsur berat tergantung pada massa bintang. Sebagian besar bintang hanya dapat menghasilkan unsur hingga besi. Untuk Matahari, proses ini tidak pernah mencapai besi karena massanya relatif rendah. Hanya bintang dengan massa delapan kali lipat Matahari ke atas yang bisa mendorong fusi hingga besi, karena hingga titik ini fusi melepaskan energi yang menyeimbangkan tarikan gravitasi.
Begitu fusi mencapai besi, energi yang dilepaskan justru berhenti dan mulai terserap.
Namun, alam semesta juga memiliki unsur yang lebih berat dari besi, seperti perak, emas, dan uranium, unsur yang tidak bisa dihasilkan oleh fusi biasa di bintang. Unsur-unsur ini tercipta dalam kondisi ekstrem saat bintang besar meledak di akhir siklus hidupnya, yang dikenal sebagai supernova.
Pada saat inti bintang runtuh, material bintang terdorong keluar dengan energi yang jauh lebih besar dibanding seluruh energi yang pernah dipancarkan bintang itu sepanjang hidupnya. Di lingkungan yang sangat ekstrem ini, di mana suhu dan kepadatan neutron melambung tinggi, unsur-unsur berat terbentuk dan tersebar ke luar angkasa, menaburkan bahan pembentuk bintang, planet, dan kehidupan di masa depan.
Seorang ahli astrofisika, Dr. Karin Müller, menyebutkan, "Supernova berfungsi seperti pabrik kosmik, hanya dalam ledakan ekstrem seperti ini unsur-unsur terberat dan langka dapat tercipta."
Supernova bukan satu-satunya sumber unsur berat. Setelah supernova, sebuah bintang bisa runtuh menjadi bintang neutron, objek yang sangat padat dan hampir seluruhnya terdiri dari neutron.
Jika dua bintang neutron bertabrakan, energi yang dilepaskan bahkan lebih besar daripada supernova, menghasilkan jumlah besar unsur lebih berat dari besi. Para ilmuwan percaya, logam mulia seperti emas sebagian besar terbentuk dari tabrakan kosmik ini.
Baik melalui fusi nuklir di bintang, ledakan supernova, maupun tabrakan bintang neutron, semua unsur bermula dari bintang. Dengan kata lain, bintang adalah arsitek dari seluruh materi alam semesta.
Saat kita menatap diri sendiri di cermin atau menyentuh tangan kita, bayangkanlah bahwa kita membawa alam semesta di dalam tubuh. Setiap atom dalam tubuh kita, setiap benda di sekitar kita, pernah menjadi bagian dari bintang yang jauh miliaran tahun lalu.
Mulai sekarang, ketika kita melihat diri sendiri, mari ingat bahwa setiap atom yang kita miliki berasal dari bintang. Mengetahui hal ini mengubah cara kita melihat diri sendiri dan dunia. Mari rayakan bintang yang ada di dalam diri kita dan perjalanan luar biasa yang membentuk siapa kita hari ini.